oleh : Maswar
Dalam Alifmatika: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, Desember 2019, Vol. 1, No. 1
Pada prinsipnya, pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku, serta pembentukan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Strategi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru pengajar dalam pemecahan berbagai masalah pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Agar anak didik merasa senang, aktif dan tidak merasa tertekan dalam mengikuti proses belajar mengajar matematika di kelas. Sehingga dengan sikap yang demikian guru dan anak didik dapat mencapai tujuan yang di inginkan dalam belajar.
Hal ini didukung dengan apa yang dikemukakan oleh Sobel & Maletsky (2004) tentang motivasi pengajaran pemecahan masalah bahwa pada permulaan dekade 1980-an, national council of teachers of mathematics (NCTM) menerbitkan sebuah dokumen bejudul “An agenda for action: recommendation for school mathematics of the 1980s”. Dokumen ini dirancang sebagai acuan untuk perubahan pengajaran matematika dan dijadikan petunjuk bagi para penulis buku teks oleh berbagai kalangan di seluruh wilayah Amerika Serikat untuk merevisi kurikulum matematika. Rekomundasi pertamanya yang mendapat perhatian dan sambutan yang sangat luas adalah:
a. Pemecahan masalah harus menjadi fokus pada pelajaran matematika di sekolah
Sebagai hasil Rekomendasi NCTM adalah dalam pemecahan masalah oleh para guru matematika. Pemecahan masalah telah menjadi topik utama diskusi selama dekade 1980-an pada pertemuan-pertemuan profesional, dan sebagai tema utama dari buku teks matematika yang baru. Terkait dengan bukut teks matematika, tentunya tidak lepas dari bagaimana strategi menyelesaikan masalah matematika dapat diselesaikan dalam buku teks tersebut. Menurut Tohir (2017) mengatakan bahwa masalah matematika merupakan suatu masalah yang sifatnya memerlukan penyelesaian dengan teknik tertentu yang disusun secara sistemstis. Kemudian di tahun 1989 NCTM (Council, 1989) mengeluarkan sebuah dokumen berjudul curriculum and evaluation standards for school mathematics yang menjadi acuan untuk perubahan kurikulum selama dekade 1990-an.
b. Pemecahan masalah seharusnya menjadi fokus utama dari kurikulum matematika
Diantara sekian banyak rekomundasi yang dibuat, mereka menyarankan bahwa perhatian utama harus diberikan pada:
- Keikutsertaan murid-murid secara aktif dalam mengkonstruksikan dan mengaplikasikan ide-ide dalam matematika
- Pemecahan masalah sebagai alat dan juga tujuan
- Pengguanaan bermacam-macam bentuk pengajaran (kelompok kecil, penyelidikan Individu, pengajaran oleh teman sebaya, diskusi seluruh kelas, pekerjaan proyek).
Standar kurikulum dan evaluasi yang dikeluarkan oleh NCTM telah diambil sebagai standar baru untuk pengajaran matematika di banyak negara bagian di Amerika Serikat. Salah satu rekomundasinya adalah bahwa guru-guru mengembangkan bermacam-macam strategi pemecahan masalah, dengan fokus pada persoalan yang tidak biasa dijumpai. Banyak daftar tentang strategi pemecahan masalah yang dapat diperoleh.
1 komentar
Ade Irma Febriyanti, Friday, 30 Aug 2024
Artikel ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang pentingnya strategi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Saya sangat setuju dengan pandangan bahwa pemecahan masalah harus menjadi fokus utama dalam kurikulum matematika. Pendekatan ini tidak hanya mengembangkan kemampuan analitis siswa tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan.