JONG JAVA DEGA 2025

Selasa, 28 Oktober2025 bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda .Hari tersebut merupakan hari yang dinanti nanti oleh seluruh civitas akademika Dega. Serangkaian acara dengan tajuk “Jong Java Dega Sosong Sumpah Pemuda 2025”, telah disusun sebagai kegiatan penguatan semangat SUMPAH PEMUDA. Diawali dengan apel pagi  untuk memastikan kesiapan para siswa untuk mengikuti kegiatan. Semoga siswa mendapat pemahaman pengalaman  yang tersirat dalam IKRAR SUMPAH Pemuda, saksikan keseruan JONG JVA DEGA 2026, yang mengusung tema KEKINIAN.

Berikut jejak JONG JAVA DEGA yang digelar tahun 2019, dengan tema KEKUNOAN

JONG JAVA DEGA BERAKSI


Kamis, 24 Oktober 2019 bertepatan dengan kemis pahingan di DIY para pelajar dan para pegawai mengenakan busana adat Jogjakarta tak terkecuali di SMP Negeri 3 Depok. Hari tersebut merupakan hari yang dinanti nanti oleh seluruh civitas akademika Dega. Serangkaian acara dengan tajuk “Jong Java Dega Sosong Sumpah Pemuda 2019”, telah disusun sebagai kegiatan sehari berjawa. Diawali dengan apel pagi dengan aba-aba berbahasa jawa dilaksanakan untuk memastikan kesiapan para siswa untuk mengikuti kegiatan. Workshop “Kawruh Sapala Ngudi Busono Gagrak Yogyakarta” diberikan kepada para siswa yang dilaksanakan terpisah antara putra dan putri dengan nara sumber Mba Lita dan Mas Rio dari Jogja TV. Alhamdulilah siswa mendapat pemahaman makna yang tersirat dalam simbul simbul pakai jawa yang dikenakan, sehingga mereka menjadi paham apa yang dikenakan.

Selanjutnya dilkasanakan Bazar/Festival makanan tradisional seperti Nasi Gudeg, Nasi Kucing, Nasi Pecel, Lompia, Bakwan, Cenil, Wedang uwuh, es kopyor, dan lain lain. Kreatifitas mereka dimulai dari menamakan standnya seperti Wakijos = Warung Iki Jos, dari kelas 8B yang kebetulan wali kelasnya bernama bapak Wakijo. Yang menik adalah trasaksinya menggunakan uang kethip (uang kuno) dimana sebelum ke bazar para siswa menukarkan uangnya untuk bisa belanja

Selanjutnya diadakan pentas yang menampilkan peragaan busana, geguritan, sesorah, campusari, dan tari merak.

Kegiatan diakhiri dengan sholat duhur berjama’ah. Meski dengan berjarik dan kebaya maka sholat sebagai kwajiban tidak boleh ditinggalkan. Setelah sholat, para siswa kembali ke kelas untuk membersihakan dan merapikan hingga siap untuk besok pagi. Kegiatan tidak boleh meninggalkan sampah sebagai Pembiasaan PHBS yang sedang digalakan.

(Darto, 2019, sebelum Pandemi)