JOYFUL LEARNING : Solusi Model Pembelajaran Menyenangkan bagi Siswa

Repost dari : https://kumparan.com/candra-abdillah/joyful-learning solusi-model-pembelajaran-menyenangkan-bagi-siswa 1zGSc1sEPFX

Tulisan : Candra Abdilah, S.Pd, M.Pd, dosen Universitas Pamulang

Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara tatap muka maupun daring pasti mengimplementasikan model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan runtutan langkah yang dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran mulai dari awal hingga akhir kegiatan. Menurut Permendikbud RI No. 103 Tahun 2014 menyebutkan bahwa pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan peraturan tersebut, maka seorang guru perlu menerapkan model pembelajaran yang bervariatif dan inovatif agar bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan.

Namun, apakah guru di Indonesia sudah menerapkan model pembelajaran inovatif dan menyenangkan ketika mengajar?

Berdasarkan kondisi di lapangan, guru terbiasa menggunakan model pembelajaran langsung (direct learning) dan metode diskusi kelompok. Padahal kedua model pembelajaran ini belum termasuk ke dalam pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Salah satu solusi dari permasalahan di atas adalah dengan penerapan model pembelajaran joyful learning. Joyful learning merupakan model pembelajaran yang menciptakan kegiatan belajar mengajar secara menyenangkan, relaks (tidak tegang), diselingi humor, yel-yel, ice breaking, maupun ada brain gym (senam otak). Tujuan dari model pembelajaran joyful learning adalah meminimalisir ketegangan saat proses pembelajaran sehingga siswa tertarik mengikuti pembelajaran. Pembelajaran joyful learning juga dapat memotivasi siswa untuk semangat belajar karena siswa tidak merasa tertekan atau takut terhadap gurunya.

Joyful learning tidak hanya bisa diterapkan pada pendidikan dasar, namun bisa juga diterapkan untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Dari siswa SD hingga mahasiswa memiliki antuasias yang tinggi terhadap joyful learning. Hal ini berkaitan dengan hormon “bahagia” dopamin, serotonin, endorfin manusia yang berkaitan dengan sensasi menyenangkan. Apabila guru mengimplementasikan pembelajaran yang menyenangkan seperti joyful learning, maka hormon “bahagia” tersebut akan membantu siswa cepat menangkap informasi dan antusias mengikuti pembelajaran sehingga akan tersimpan pada memori jangka panjang siswa. Sebaliknya, jika suasana kelas menegangkan dan menakutkan, maka siswa akan lama menangkap informasi yang diberikan dan tidak semangat mengikuti pembelajaran.

Lalu, apa saja tahapan joyfull learning?

Joyful learning memiliki beberapa langkah kegiatan, antara lain tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan tahap penutup. Pada tahap persiapan, pendidik dapat menstimulus siswa agar memiliki rasa ingin tahu dan minat terhadap pembelajaran. Guru dapat memberikan apersepsi yang berkaitan dengan kondisi nyata atau berdasar pengalaman siswa. Pada tahap penyampaian, guru dapat menyampaikan materi ajar dengan menerapkan metode, media, dan model pembelajaran yang bervariatif. Siswa berpartisipasi aktif dan penuh pada tahap ini, misal dengan presentasi, diskusi kelompok, tanya jawab interaktif, dan sebagainya. Guru menyampaikan materi dengan menyenangkan, diselingi humor, melakukan tanya jawab interaktif, memberikan yel-yel/ice breaking/brain gym untuk mengecek konsentrasi siswa.

Pada tahap pelatihan, siswa mempraktikkan keterampilan yang diajarkan guru dan mendapatkan umpan balik dari pembelajaran. Guru dapat memberikan kuis atau game edukasi untuk tindak lanjut hasil pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi ajar yang disampaikan guru. Pada tahap penutup, guru memberikan kesimpulan dan tugas pengembangan materi ajar. Guru juga dapat menanyakan perasaan siswa terkait proses pembelajaran yang disampaikan.

Tips dalam penerapan joyful learning

Penerapan joyful learning perlu diimplementasikan oleh para guru di Indonesia. Hal ini dikarenakan joyful learning dapat menciptakan suasana belajar yang rileks dan menyenangkan, menggunakan metode yang bervariatif, dan meningkatkan aktivitas serta kreativitas siswa.

Guru perlu :

  1. membangun komunikasi yang aktif dengan siswa,
  2. menguasai kelas dengan kondusif,
  3. memahami berbagai jenis metode mengajar dan ice breaking/brain gym.
  4. memiliki kreativitas yang tinggi agar pelaksanaan pembelajaran dapat menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.