DEGA, SMP NEGERI DI SLEMAN YANG PERTAMA BUKA KELAS PEMINATAN
oleh : Darto, S.Pd

Branding SMP Negeri 3 Depok adalah Semarak Berprestasi yang bermakna
Semarak : Sekolah Milenial Ramah Anak, adalah sebuah tempat yang menggambarkan kondisi dan lingkungan beserta ekosistemnya dalam upaya mendapatkan prestasi dari apa yang dilakukan, di samping itu sesuai dengan KBBI;

  1. Semarak adalah cahaya untuk mendapatkan keelokan dan kemuliaan
  2. Berprestasi,  mempunyai prestasi dalam suatu hal (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Sehingga diharapkan SMP Negeri 3 Depok adalah sebagai wahana yang tak lekang oleh jaman, menjadi cahaya pencerah yang ramah bagi berkumpulnya anak milenial untuk mendapatkan keelokan dan kemuliaan dalam berprestasi.

Tantangan sekolah khususnya SMP pasca dihapusnya Ujian Nasional adalah harus tetap mampu menjadi tujuan bukan hanya alternatif. Demikian jua SMP Negeri 3 Depok, sebagai sekolah yang mediocare, harus dapat menjadi sekolah tujuan di kecamatan Depok,  bukan hanya sekolah alternatif. Untuk itu perlu ada upaya keras agar semua komponen terlibat aktif dalam pencapaian prestasi. Management  bmencoba menggerakan komponen sekolah dengan membuat branding  Semarak Berprestasi. Sekolah akan semarak prestasinya kalau semua komponen dapat menghasilkan prestasi, terlebih oleh siswa. Jika setiap siswa SMP Negeri 3 Depok mendapatkan minimal satu karya prestasi maka sudah barang tentu SMP N 3 Depok akan sangat semarak prestasinya. Mungkin sekolah lain masih kebingungan jualan program apa ya setelah tidak ada UN? InshAllah SMP Negeri 3 Depok siap menjadi pilihan pertama.

Dengan Semarak Berprestasi SMP Dega mampu menjadi tempat menyekolahkan anak bukan tempat membuang anak ke sekolah. Dan jika masyarakat memilih sekolah pada saat ini masih didasarkan pada rekam jejak penghasil UN tinggi, maka boleh jadi selama berproses tiga tahun di dalamnya tidak akan mendapatkan apa-apa seiring dengan dihapuskannya Ujian Nasional.

Program Unggulan SMP Negeri 3 Depok adalah :

  1. Meluluskan siswa dengan nilai TOEFL minimal 450
  2. Meluluskan siswa dengan memiliki minimal satu kompetensi life skill (IT, TTG, Kulinary, Pameran_Pagelaran)

Untuk mewujudkan program unggulan ke-2, SMP N 3 Depok melaksanakan peminatan life skill yang sesuai dengan kaum milenial yakni : IT, Teknologi Tepat Guna, Kuliner dan Pameran_Pagelaran. Peminatan ini akan ditekuni selama 3 tahun di SMP N 3 Depok, maka mustahil dalam pendidikan selama itu, siswa tidak dapat menghasilkan minimal satu karya, untuk menuju satu siswa atu prestasi. Sehingga Semarak Berprestasi dapat juga bermakna Sekolah Milenial Ramah Anak untuk mendapatkan prestasi.

Peminatan Life Skill akan menjadi wahana pembetukan karakter ulet, mandiri dan bertanggung jawab. Melalui program peminatan life skill SMP Negeri 3 Depok telah/akan memberikan prestasi berbagai kejuaraan. Peminatan life skill adalah wadah untuk mewujudkan revolusi perubahan pendidikan satu anak satu karya menuju satu anak satu prestasi,  SMP Negeri 3 Depok,  Semarak Berprestasi.

Program Peminatan Life Skill

Pada pengembangan diri ini di kemas sebagai ekstrakurikuler wajib pilihan, artinya setiap siswa harus mengikuti salah satu dari kelompok berikut ini dan harus dikuti selama tiga tahun.

Jenis Peminatan Life skill di SMP N 3 Depok adalah sebagai berikut:
1. Kulinary
2. IT
3. Teknologi Tepat Guna
4. Pameran dan Pagelaran

 1.EKSTRAKULIKULER KULINARY

Salah satu pengembangan bakat wajib pilihan yang ditawarkan di SMP Negeri 3 Depok adalah ekstra Kuliner. Ekstra kuliner adalah ekstra dimana peserta didik tidak hanya dibimbing untuk memasak, namun juga bagaimana menghitung harga jual, menyajikan, mengemas makanan, bahkan membuat video tutorial yang nantinya dapat berguna untuk peserta didik dan khalayak ramai.

Ekstra Kuliner dilaksanakan seminggu sekali. Peserta didik yang ingin bergabung dalam Ekstra Kuliner ini terbatas jumlanya. Sementara ini, ekstra kuliner hanya menerima maksimal 37 peserta didik. Hal ini dikarenakan faktor alat dan pembimbing yang ada. Jadi, peserta didik diwajibkan mengikuti seleksi di awal semester sebelum bergabung. Peserta didik yang lolos seleksi bukan hanya peserta didik yang sudah memiliki bakat memasak, namun ada juga yang skill memasaknya masih di kelas zero. Hal tersebut bukan suatu kendala, karena nantinya akan ada pembelajaran intensif   selama ekstra berlangsung.

Tujuan pengembangan diri kuliner yaitu:

  1. Peserta didik mampu mengolah makanan/minuman/snack yang memiliki daya jual
  2. Peserta didik mampu menentukan harga jual setiap produk yang dibuat
  3. Peserta didik mampu melakuakn transaksi penjualan dengan baik
  4. Peserta didik mampu menghidangkan produk olahan dengan platingyang menarik
  5. Peserta didik mampu membuat video tutorial setiap produk yang di olah
  6. Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok besar dan kecil
  7. Peserta didikk mampu mengembangkan nilai-nilai kebersihan dan kebersamaan

 

2.EKSTRAKURIKULER IT

Ekstra Teknologi Informatika (IT) merupakan salah satu ekstra yang memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang teknologi, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan computer atau laptop berbasis internet. Peserta didik di bimbing untuk dapat menjadi generasi yang mandiri secara milineal sejalan dengan perkembangan pendidikan 4.0

Tujuan Pengembangan diri IT yaitu:

  1. Mengokohkan eksistensi ekstrakulikuler sebagai wadah pembentukan dan pengembangan bakat dan potensi siswa di luar akademik.
  2. Menjadikan Ekstrakulikuler disamping sebagai wadah bagi perintisan prestasi siswa khususnya, juga sebagai wadah pengembangan kepribadian seperti kepercayaan diri.
  3. untuk meningkatkan kreativitas, inovatif juga untuk mengembangkan ilmu para peserta ekstrakurikuler khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan tenologi komputer agar bisa mengikuti Perkembangan teknologi dibidang komputer yang semakin pesat perkembangannya.

Manfaat Ekstra IT yaitu:

  1. Membangkitkan rasa keingintahuan terhadap perkembangan zaman yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Meningkatkan kemampuan berpikir  terhadap kemajuan ilmu technology (computer thinking).
  3. Meningkatkan kreativitas yang menumbuhkan kemampuan berkreasi dan daya kritis.
  4. Menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
  5. Meningkatkan keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  6. Sebagai wahana untuk menempa kedewasaan sikap dan kepribadian.
  7. Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, percaya diri, toleransi, kreatif, kritis, dan skeptis.
  8. Membuka kesempatan untuk mendapat prioritas melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas.
  9. Struktur/Muatan Kurikulum pada kelas IT disesuaikan dengan tingkatan kelas yakni:
    IT kelas 7 : adalah Aplikasi Ofice
    IT kelas 8 : adalah Coding Dasar
    IT kelas 9 : adalah Coding lanjut

    3. EKSTRAKURIKULER TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknologi tersebut bersifat murah dan mudah. Selain itu juga memiliki nilai guna (manfaat) yang tinggi bagi masyarakat.

Tujuan Pengembangan Diri TTG yaitu:

  1. Menyediakan wadah bagi siswa yang minat dan gemar dalam membuat produk baru
  2. Menumbuhkan ide-ide kreatif para siswa dalam bidang TTG
  3. Memberikan keterampilan kepada siswa yang memiliki bakat dan minat dalam bidang teknologi tepat guna.
  4. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada di sekitar siswa.
  1. Peminatan Life Skill Pameran dan Pegelaran

Pada Ekstra ini muatannya adalah siswa kompeten sebagai pengisi dan organiser suatu pameran dan pagelaran.


SMP Negeri 3 Depok adalah SMP yang mendukung penuh pengembangan kreatifitas peserta didik disegala bidang. Bukan hanya di akademik saja, namun juga di non-akademik. Salah satu bentuk dukungan sekolah terhadap pengembangan non-akademik siswa adalah disediakannya sebuah kegiatan dalam bentuk Pameran, Bazar dan Pentas Seni. Dalam kegiatan tersebut, peserta didik dapat mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sesuai dengan  passion dan minat mereka. Hal ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan suka cita.

Peserta didik yang memiliki skill atau kemampuan di bidang seni (lukis, gambar, membuat kerajianan tangan/handmade) dapat memilih pameran sebagai fokus kreasi. Sedangkan peserta didik yang gemar memasak atau pandai dibidang penjualan dapat bergabung ke kelompok bazar. Bazar disini tidak hanya makanan dan minuman saja. Peserta didik juga dapat menjual hasil karya yang telah dibuat atau hanya sekedar menjadi reseller (penjual pihak ke-dua). Selanjutnya. Peserta didik dengan minat dan bakat dibidang seni, baik seni tarik suara, menari, menyanyi atau bahkan sebagai pembawa acara, maka bidang yang dapat dipilih adalah pentas seni. Tentu saja sekolah tidak hanya menyediakan pilihan bidang kreatifitas ini tanpa pembimbing. Masing-masing dari bidang mempunyai pembimbing yang kompeten sesuai kompetensinya. Sehingga peserta didik tidak berjalan sendiri, tapu bersatu padu menciptakan sebuah Pameran, Bazar dan Penta Seni yang apik.

Pelaksanaan Pameran, Bazar dan Penta Seni secara rutin dilaksanakan setiap akhir semester dan pada event-event tertentu yang mana mengundang banyak orang, seperti wali murid, komite ataupun alumni. Persiapan Pameran, Bazar dan Penta Seni dilakukan menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Jika dilaksanakan bertepatan dengan pengambilan rapor atau diakhir semester, maka waktu setelah pengambilan nilai yang sering dinamakan classmeeting digunakan untuk persiapan. Namun jika Pameran, Bazar dan Penta Seni dilaksanakan dalam mempertingati event tertentu (ulang tahun sekolah, peringatan Kamis Pahing, dll), maka persiapan akan dilaksanakan setelah pulang sekolah tanpa mengganggu jam belajar peserta didik.

Pameran, Bazar dan Penta Seni mendapat sambutan sangat baik dari berbagai kalangan. Mulai dari guru non-pembimbing kegiatan, wali murid, komite bahkan pengawas sekolah. Hal ini dikarenakan, kegiatan Pameran, Bazar dan Penta Seni tidak hanya sebagai kegiatan unjuk kreatifitas, namun juga kegiatan pembelajaran bersosial bagi peserta didik. Dengan Peminatan Pameran, dan Penta Seni, peserta didik dapat:

  1. Mengembangkan pengendalian atas emosi pribadi
  2. Belajar bersosialisasi positif
  3. Mengembangkan kemampuan komunikasi
  4. Eksplor beragam seni
  5. Belajar bertanggung jawab

Bagaimana cara memilih peminatan life skill

Setelah dua pekan pertama siswa baru mengikuti kegiatan masa pengenalan sekolah dan pembelajaran awal, siswa diberi angket peminatan yang harus diisi bersama antara anak dan orang tua. Angket tersebut berisi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Petanyaannya menyangkut minat dengan mengurut kan kelompok peminatan dari yang sangat dimniati sampai kurang diminati. Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada siswa untuk mengisi alasan mengurutkan, dan alasan serta sikap pada peminatan yang paling diminati.

Kapasaitas kelompok pemintan adalah maks 32 orang, jika peminta melebihi maka akan dilihat pada pertanyaan terbuka yang paling rasional dan sikap yang paling positif.

Proses Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan jam siang hari 13.15-14.45, seminggu sekali.

Pembelajran kelas peminatan setiap angkatan pelaksanaannya serentak. Jadi setelah pembelajaran reguler, rombel berubah dengan rombel kelas peminatan. Pembelajaran berlangsung selama 90 menit dengan maetri yang sudah divalidasi untuk 14 pertemuan dalam setiap semesternya. Jenis tagihannya setiap akhir semester mengupulkan progres projeknya, dan pada awal semester 6, melakukan demo dalam kegiatan Life Skill Expo

 Monitoring dan Evaluasi

Jadwal Pelaksanaan

Waktu : Pukul 13.15 – 14.45

V : EFMASA,  X : LIFE SKILL

Kelas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
7 v x   v pramuka  
8 x   v   pramuka v
9   v   x v  

 

Setiap semester dilaksanakan selama 14 pekan;

Semester 1
NO Bulan Minggu ke
1 2 3 4
1 Juli        
2 Agustus     v v
3 September v v v v
4 Oktober v v v v
5 November v v v v
6 Desember        

 

 

Semester 2
NO Bulan Minggu ke
1 2 3 4
1 Januari   v v v
2 Februari v v v v
3 Maret v v v v
4 April v v v  
5 Mei        
6 Juni        

 

Tim Pelaksana

Tim Pelaksana terdiri dari tim Kurikulum dan Kesiswaan, sebagai berikut

No Nama Penugasan TIM Jenis Layanan
1 Surti Handayani, S.Pd Urs. Kurikulum Ketua EFMASA
2 Wirani R.N, S.Pd. Anggota Materi EFAMASA
3 Supriadi, M.Pd Anggota Pengajaran EFMASA
4 Arvi Budiarto, S.Pd Urs. Kesiswaan Ketua PD Life Skill
5 Adi Sudarmono, S.Pd.T Anggota Life Skill IT
6 Walyono Anggota Life Skill IT
7 M. Ali Imron Sadewo Anggota Life Skill IT
8 Sofyan Dwi Nugroho, M.Pd Anggota Life Skill TTG
9 Irma Fatmaningrum, S.Pd Anggota Life Skill Kulinary
10 Gideon Handaru, S.Pd Anggota Life Skill Pameran_Pagelaran
11 Desy, S.Pd Anggota Life Skill Pameran_Pagelaran
12 Abdul Aziz Gumilang, S.Pd. Anggota Life Skill Pameran_Pagelaran
13 Miftahul Jannah, S.Pd Anggota Life Skill Pameran_Pagelaran

Hasil Kegiatan

  1. Penguatan Bahasa Inggris mampu mencapai hasil test TOEFL pada semester akhir (awal sem 6) minimal 450, dan kenaikan level setiap akhir semester
  2. Life skill kulinary, mampu menyiapkan/menyajikan makanan/ minuman layak jual baik rasa maupun kemasan/penampilan
  3. Life Skill IT, mampu membuat satu program aplikatif
  4. Life Skill Teknologi tepat guna, mampu membuat satu produk teknologi terapan
  5. Life Skill Pameran dan Pagelaran, mampu mengadakan pameran dan pagelaran di semster akhur (awal sem 6),